Gelar Wicara (Talk Show)
Diakui ataupun tidak,
adanya gelar wicara bisa dibawakan dengan formal maupun santai dan kadang pendengar
atau pemirsa bisa memberikan tanggapan melalui telepon. Gelar wicara merupakan
acara siaran langsung yang tidak dapat diedit atau potong. Oleh karenanya, pimpinan
produksi harus pandai-pandai memilih narasumber, jangan sampai salah pilih. Narasumber
haruslah menguasai, mempelajari, dan memiliki pengalaman luas atau ahlinya yang
berhubungan dengan masalah yang sedang diperbincangkan.
Pengertian Gelar Wicara (Talk Show)
Gelar wicara adalah
serangkaian bentuk kegiatan yang disiarkan secara langsung di televisi atau
radion yang berupa perbincangan atau diskusi tentang topik tertentu antara
pemandu acara dengan narasumber, bisa satu orang atau sekelompok orang.Hal-hal
yang harus dilakukan pemandu gelar wicara yang mewawancarai narasumber sebagai berikut:
1.
Membangun hubungan
yang baik dengan narasumber: Sebelum wawancara
berikanlah perhatian kepada narasumber untuk membangun hubungan yang baik,
misalnya, “Saya sangat suka dengan dasi yang Anda pakai!” perkataan tersebut
segera menciptakan suasana yang nyaman dan santai untuk wawancara.
2.
Pertanyaan yang
diajukan tajam: ajukan pertanyaan
setajam-tajamnya dan sedalamdalamnya sambil mengorek informasi yang
sejelas-jelasnya dari narasumber. Pemandu gelar wicara harus selalu dingin dan
tetap pada jalur yang mengarahkan pembicaraan.
3.
Hormati narasumber:
pemandu harus santun dan hormat kepada narasumber dan menempati posisi yang
sejajar dengan narasumber. Berdebatlah selama pemandu siap dengan pengetahuan
yang mendalam tentang topik bahasannya. Jangan memojokkan narasumber dan jika
narasumber terlihat emosi, hendaknya pemandu tidak menanggapinya dengan
perasaan kesal juga.
4.
Ethos, pathos, dan
logos: saat wawancara pemandu dan narasumber harus memiliki
tiga cara untuk memengaruhi pendengar atau pemirsa, antara lain: ethos, yaitu
sanggup menunjukkan kepada khalayak ramai bahwa memiliki pengetahuan yang luas,
kepribadian yang terpercaya, dan status yang terhormat; pathos, yaitu menyentuh
hati khalayak, dan logos, yaitu meyakinkan khalayak dengan mengajukan bukti.
5.
Humor dan celetukan:
Sentuhan celetukan dan humor diperlukan dalam wawancara. Untuk menarik
perhatian pemirsa gunakan humor untuk menyampaikan pesan dengan kata lain.
6.
Mengakhiri wawancara:
(1) ingatkan kepada narasumber bahwa waktunya sempit, (2) umpan narasumber
dengan humor ringan, plesetan, dan hal lain, (3) menyetir dijadikan penutup
wawancara dengan sengaja membuat narasumber menjawab dan mengulangi kata kunci
dan data spesi¬ k, (4) sekaligus menegaskan pendapat narasumber, (5) buat
simpulan.
Gelar wicara yang baik
dilakukan dengan spontan, alias tidak diatur, di-setting sejak awal sedemikian
rupa, misalnya dengan harus mengajukan “pertanyaan begini” dan mesti “menjawab
begitu.” Begitu pun dalam mengajukan pertanyaan lanjutan, rumusnya hanya dua: spontan
dan berbobot. Gelar
wicara di radio lebih spontan daripada media televisi. Topik gelar wicara di
radio dipilih sendiri oleh mayoritas pendengar.
Contoh Gelar Wicara atau Talk Show
Untuk contoh pelaksanaan gelar wicara ini. Misalnya
saja;
1.
Mata Najwa (Metro TV)
Sisi menarik dari Mata Najwa adalah acaranya dibawakan
secara eksklusif. Sehingga beliau Ibu Najwa Shihab yang cerdas dan kritis dalam
bertanya, siapa pun yang menontonnya dapat dibuat terpukau. Narasumber yang
diundang seringkali banyak menarik perhatian publik. Materi yang dibawakannya
pun beragam tidak terbatas dari apa yang sedang ramai dibicarakan publik.
2.
Kick Andy (Metro TV)
Program ini dipandu oleh Bapak Andi F. Noya. Format
acara ini dibuat santai dengan menghadirkan tokoh-tokoh inspiratif yang membuat
talk show ini menjadi menarik.
3.
Ini Talk Show (Net)
Talk show ini dipandu Andre dan Sule serta dibantu
oleh peran pembantu lainnya. Talk show sederhana yang sangat menghibur.
Cara Mengajukan Pertanyaan dan Tanggapan
dalam Gelar Wicara
Pendapat narasumber dalam acara gelar wicara berisi
pandangan-pandangan yang bersifat subjektif terhadap suatu masalah dari sudut
pandang tertentu. Narasumber akan mempunyai pendapat yang berbeda walaupun
permasalahannya sama, karena cara memandangnya berbeda dan faktor-faktor
kepentingan yang berbeda pula.
Syarat diterimanya sebuah pendapat seseorang oleh
publik karena faktor-faktor di bawah ini:
1.
Valid,
artinya pendapat janganlah direkayasa, tetapi berdasarkan fakta dan data
sebenarnya.
2.
Logis,
artinya pendapat haruslah masuk di akal dengan alasan yang kuat.
3.
Ilustratif,
artinya sebuah pendapat disajikan dengan gambaran nyata disertai contoh-contoh
untuk memperjelas pemahaman yang lain.
4.
Mengandung otoritas,
artinya pendapat yang disampaikan dari orang yang ahli dalam bidang
tertentu. Isi sebuah pendapat dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan dan
kemanusiaan.
Gelar wicara diadakan
secara langsung melalui media elektronik televisi dan radio. Diskusi
melului antara pemandu dengan narasumber. Pemandu dengan piawai mengorek semua
informasi yang dibutuhkan sesuai dengan topik yang dibahas. Pendengar atau
pemirsa tidak berada di studio hanya mendengar dan menyaksikan gelar wicara.
Diharapkan para pendengar
dan pemirsa mengikuti acara tersebut dan menyimak dengan saksama. Biasanya ada
sesi tanya jawab dan pemirsa atau pendengar bisa memberikan pertanyaan dan
tanggapan melalui sambungan telepon.
Jika pendengar dan pemirsa ingin menyampaikan pertanyaan dalam gelar
wicara, sebaiknya memerhatikan hal-hal berikut ini:
1. Tanyakanlah pada bagian yang memang kurang dipahami oleh pendengar
atau pemirsa.
2. Tempatkanlah narasumber pada posisi yang lebih tinggi.
3. Pendengar atau pemirsa yang bertanya tidak memaksakan pendapat
hingga mengakibatkan narasumber dalam posisi yang sulit dan tertekan.
4. Mengajukan pertanyaan dengan bahasa santun dan sopan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan tanggapan
pada gelar wicara:
1. Tanggapan yang disampaikan harus berhubungan dengan topik pembicaraan.
2. Sebuah tanggapan disampaikan dengan uraian yang padat dan tersusun
rapi.
3. Tanggapan harus terarah pada sasaran yang diinginkan sehingga dapat
menarik perhatian.
4. Gunakanlah kata yang sederhana dan kalimatnya mudah dipahami.
5. Tanggapan dilengkapi dengan alasan, fakta, dan diperjelas dengan
alasannya.
Demikianlah ulasan mengenai pembahasan tentang gelar wicara atau talk
show yang di dalamnya secara kongrit memberikan pengertian gelar wicara, contoh
gelar wicara di TV atau radio, beserta cara mengajukan pertanyaan dan tanggapan
dalam gelar wicara.
Sumber : https://www.pinhome.id/blog/pengertian-gelar-wicara-talk-show-dan-contohnya-lengkap/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar