MATERI IPA KELAS VI - SDN 3 SINGOJURUH
SEMESTER GENAP - TAHUN PELAJARAN 2021/2022
ROTASI DAN REVOLUSI BUMI
Rotasi Bumi
Setiap hari, bumi terus mengalami perputaran. Bumi dapat bergerak dengan porosnya. Perputaran ini dinamakan Rotasi Bumi. Rotasi bumi ada arahnya. Bumi berputar menuju ke arah timur atau melawan arah perputaran jarum jam. Waktu yang dibutuhkan bumi dalam satu kali berotasi yaitu 23 jam 56 menit 3 detik atau sekitar 24 jam. Selama berotasi poros bumi selalu miring 23,5 derajat dari garis tegak lurus. Arah rotasi ini menyebabkan berbagai peristiwa yang dapat kita rasakan dari Bumi. Misal, terjadinya siang dan malam, serta perbedaan waktu antar negara.
Dampak dari Rotasi
Bumi
Adapun dampak yang kita rasakan ketika bumi melakukan
rotasi (perputaran pada porosnya), antara lain sebagai berikut.
1.
Terjadinya siang dan malam
2.
Perbedaan waktu di bumi
3.
Gerak semu harian matahari
4.
Perubahan arah angin
Terjadinya Siang
dan Malam
Rotasi
bumi dapat kita amati buktikan dengan mengamati gerak semu matahari. Saat pagi
hari, kita melihat matahari terbit dari timur, sedangkan pada sore hari
matahari terbenam di barat. Gerak semu matahari mengesankan seolah-olah
matahari bergerak dari timur ke barat. Sebenarnya, bumi lah yang bergerak pada
porosnya sehingga seolah-olah benda langit di sekitarnya bergerak. Bagian bumi
yang menghadap matahari menjadi terang dan kita sebut dengan siang, sedangkan
bagian bumi yang membelakangi matahari akan gelap dan kita sebut dengan malam
hari. Oleh karena itu, saat kita di Indonesia mengalami siang hari, ada bagian
bumi lain yang sedang mengalami malam hari begitu sebaliknya.
Perbedaan
Wilayah Waktu di Bumi
Perbedaan waktu
di bumi merupakan salah satu akibat dari rotasi bumi, Jika kita mengamati globe
atau peta, kita akan melihat dua jenis garis. Garis-garis tersebut adalah garis
khayal lintang dan bujur. Garis Lintang adalah garis khayal yang
membagi bumi menjadi bagian uatar dan selatan. Garis Bujur adalah
garis khayal yang membagi bumi menjadi bagian barat dan timur. Garis bujur
berfungsi sebagai pedoman pembagian waktu seluruh dunia.
Setiap satu
kali berotasi, bumi berputar 360 derajat. Perputaran 360 derajat tersebut
ditempuh dalam waktu sekitar 24 jam, maka setiap 1 jam bumi berputar sejauh 15
derajat. Dengan perhitungan tersebut, kita dapat menghitung perbedaan waktu
berdasarkan garis bujur. garis bujur 0 terletak di kota Greenwich, Inggris.
Waktu internasional tersebut dikenal sebagai GMT (Greenwich Mean Time).
Waktu di belahan bumi bagian timur (0 derajat sampai 180 derajat BT) lebih
cepat satu hari dibandingkan belahan bumi bagian barat (0 derajat sampai 180
derajat BB).
Indonesia terletak diantara 95 derajat BT dan 141 derajat BT,
sehingga panjang wilayah Indonesia adalah 46 derajat. Jika setiap 15 derajat
terdapat selisih waktu 1 jam, maka Indonesia memiliki tiga daerah waktu. Tiga
daerah waktu tersebut Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah
(WITA), Waktu Indonesia Timur (WIT). Perbedaan daerah waktu yang ada di
Indonesia mengakibatkan kita perlu menyesuaikan aktivitas kita sesuai dengan
waktu daerah tersebut.
Gerak semu harian matahari
Gerakan
semu Matahari adalah gerakan yang menyebabkan Matahari seperti bergerak.
Tetapi, sebenarnya Matahari tidak bergerak, karena menjadi pusat tata surya. Jadi,
yang sebenarnya bergerak adalah benda-benda langit yang ada di tata surya,
termasuk planet kita Bumi. Pergerakan Planet Bumi menyebabkan
gerakan semu tahunan dan gerakan semu harian.
Perubahan arah angin
Pembelokan arah angin dan arus laut ini juga terjadi
akibat rotasi bumi yang menyebabkan angin yang bergerak ke arah Khatulistiwa di
belahan bumi utara bergerak searah jarum jam. Sedangkan pada angin di belahan
bumi selatan bergerak berlawanan arah jarum jam. Pembelokan arah
angin dan arus laut ini disebut juga dengan efek Coriolis. Akibat efek ini,
angin dan arus laut di belahan bumi utara berputar searah jarum jam, dan
sebaliknya pada belahan bumi selatan yang bergerak berlawanan. Pada
kondisi perbedaan suhu dan tekanan udara yang tinggi, akan timbul angin yang
kencang dan dapat menghasilkan hurricane atau angin
topan. Pada wilayah Tropis yang berada di Garis Khatulistiwa
seperti Indonesia, tidak terdapat efek Coriolis dan tidak mengalami badai
topan.
Revolusi Bumi
Selain
melakukan rotasi (perputaran bumi pada porosnya), bumi juga
berevolusi. Revolusi Bumi merupakan perputaran bumi mengelilingi
matahari. Waktu yang diperlukan bumi untuk mengelilingi matahari (kala
revolusi) adalah 365 seperempat hari. Lamanya revolusi ini juga digunakan untuk
menentukan waktu satu tahun. Oleh karena kala revolusi bumi dalam setahun
adalah 365 seperempat ahri, maka setiap empat tahun sekali, revolusi bumi
digenapkan menjadi 366 hari. Tahun yang terdiri atas 366 hari dikenal
dengan tahun kabisat. Dalam tahun kabisat, terdapat penambahan satu hari
pada bulan Februari menjadi 29 hari.
Adapun dampak
yang kita rasakan ketika bumi melakukan revolusi (perputaran bumi mengelilingi
matahari), antara lain sebagai berikut.
1.
Dasar penanggalan
Masehi/Syamsiah. Penanggalan kalender masehi atau syamsiah memiliki jumlah hari
dalam satu tahun sama dengan kala revolusi bumi, yaitu 365 atau 366 hari.
2.
Terjadinya perbedaan lamanya
siang dan malam. Perbedaan ini dikarenakan perpaduan antara revolusi bumi dan
kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika (garis edar semu matahari).
Periode 21 Maret hingga 21 September, kutub utara mendekati matahari sementara
kutub selatan menjauhi matahari. Waktu siang hari di belahan bumi utara lebih
lama dari pada waktu siang di belahan bumi bagian selatan. Periode 21 September
hingga 21 Maret, kutub selatan mendekati matahari sementara kutub utara
menjauhi matahari. Waktu siang hari di belahan bumi selatan lebih lama daripada
waktu siang hari di belahan bumi utara.
3.
Gerak semu matahari. Gerak
ini merupakan posisi matahari yang berubah-ubah. Hal ini dikarenakan bumni
mengalami revolusi dengan sumbu rotasi miring.
4.
Perbedaan musim. Terjadi
perbedaan musim pada negara-negara yang terletak di wilayah subtropis bumi. Ada
4 musim yang terjadi yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi.
5.
Adanya rasi bintang. Rasi bintang
ini tampak berbeda setiap bulannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar